Produsen baterai mobil listrik A123 Systems merasa jadi tumbal rencana Apple melahirkan mobil listrik. Tidak mau di injak begitu saja, mereka mengggugat perusahaan gadget asal Cupertino itu di pengadilan.
Gugatan hukum didaftarkan di pengadilan federal Massachusetts bulan ini. Dalam gugatan itu, perusahaan yang berdiri sejak 2001 itu menuding Apple mendekati insinyur insinyur utama A123 System pada pertengahan 2014. Perusahaan yang bangkrut pada 2012 dan kini dimiliki Wanxiang Group (China) menuding Apple memanfaatkan keahlian insinyur-insinyur itu untuk mulai membangun divisi baterai skala besar.
“Apple kini memgembangan divisi baterai skala besar yang akan berkompetisi di area yang sama persis seperti A123,” demikian bunyi tuntutan itu seperti dilaporkan Reuters. Lima insinyur yang dibajak Apple adalah termasuk dari karyawan paling penting bagi A123. Sejak orang-orang itu pindah kapal, A123 terpaksa menutup seluruh programnya. Kelima insinyur itu juga kini menghadapi tuntutan hukum dari bekas perusahaan itu. Produsen baterai Lithium-ion untuk sector transportasi itu menuding salah satu lima orang itu, Mujeeb Ijaz tidak hanya menarik para insinyur lain tapi juga berhubungan dengan partner A123 SiNode atas nama Apple.
Menurut profil yang tercatat di LinkedIn, total ada 11 insinyur A123 yang pindah, termasuk lima orang yang dituntut. Apple juga merekrut 60 orang mantan karyawan Tesla. The Wall Street Journal yang pertamakali mengungkapkan eksistensi divisi mobil Apple ini.