https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/5e7958df-ec5e-496c-950d-fc863ec8b8a5.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/5e7958df-ec5e-496c-950d-fc863ec8b8a5.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/5e7958df-ec5e-496c-950d-fc863ec8b8a5.jpeg

Transfer Data Terabytes per detik

16 February 2016

dilihat 18x




Para ahli di University College London (UCL) berhasil menciptakan rekor kecepatan transfer data digital. Dengan menggunakan proses-proses sinyal digital, laju perpindahan data mencapai 1.125 terabytes per detik. Para ahli menggambarkan, dengan kecepatan data itu, waktu yang dibutuhkan untuk mengunduh seluruh serial TV Games of Thrones dilakukan dalam waktu kurang dari satu detik. Itupun film berkualitas HD yang filenya berukuran besar.

Untuk mencapai kecepatan sebesar itu, para peneliti mencari cara yang paling efisien untuk mengubah data dalam bentuk sinyal optic dan mepertimbangkan keterbatasan prangkat pengirim dan penerima. Selanjutnya dengan cerdiknya, para ahli itu memanfaatkan teknik-tekniki peredam noise yang biasa ditemui di komunikasi nirkabel dan memanfaatkan ke transmisi optikal. Dengan cara ini tim ahli berhasil memastikan bahwa sinyal yang ditransmisikan mengalami distorsi minimal di sistem elektronik.

“Saat ini sistem transmisi optikal paling canggih yang ada dipasaran bisa menerima data satu kanal dengan laju hingga 100 gigabits per detik. Kami menggunakan peralatan yang lebih hebat di laboratorium untuk mendesain jaringan inti generasi masa depan serta sistem komunikasi yang bisa mengelola data dengan kecepatan lebih dari 1 terabit per detik,” terang kepala peneliti, Dr Robert Maher, dari UCL Electronic & Electrical Engineering. “ sebagai pembanding, ini hampir 50.000 kali lebih besar dari kecepatan rata-rata koneksi broadband 24 megabits persekon,” tambahnya.

Sistem baru ini menggunakan 15 kanal transmisi data yang terpisah dimana masing-masing membawa sinyal optikal dengan panjang gelombang berbeda. Ke 15 kanal itu kemudian disatukan dan dikirim ke satu penerima optikal untuk deteksi. Dengan cara ini, para ahli berhasil menciptakan superkanal yang diyakini menjadi dasar pengembangan sistem komunikasi berkapasitas tinggi di masa depan.

0 Komentar


Tambah Komentar