20 August 2021
dilihat 98x
Mobilku.com - Setiap harinya teknologi otomotif menjadi semakin canggih, dimana saat ini banyak kendaraan sudah terhubung ke internet untuk menampilkan navigasi, pusat hiburan, bahkan sudah ada yang bisa menambang mata uang Crypto.
Meskipun kehadiran teknologi ini membuat mengemudi lebih aman dan nyaman, ketergantungan pada layanan yang terhubung ke internet berpotensi membuat mobil menjadi lebih rentan terhadap serangan hacker.
Hacker biasanya bekerja dengan memanfaatkan celah kecil untuk masuk kedalam sistem perangkat lunak. Jika sudah berhasil ditembus, bukan hanya data pribadi atau dompet digital kalian yang dijebol, ada kemungkinan hacker bisa mematikan mesin, menghidupkan fitur self-driving, atau bahkan mengunci kalian di dalam mobil semalaman.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi, Toyota dan Nissan dikabarkan telah bergabung untuk membentuk sebuah usaha patungan yang memiliki tujuan melindungi sistem yang ada di mobil dari serangan cyber.
Nantinya, setiap perusahaan yang bergerak dalam industri otomotif diwajibkan memeriksa setiap perangkat lunak yang mereka gunakan untuk memastikan tidak ada kelemahan di dalamnya.
Selain meningkatkan keamanan mobil dan mencegah serangan siber, kemitraan ini juga akan membantu mengurangi biaya penelitian dan pengembangan perangkat keamanan, serta mengurangi waktu yang diperlukan jika harus memperbarui fitur sistem keamanan.
Menurut informasi, perusahaan mobil di Jepang setidaknya harus mengeluarkan biaya 200 juta hingga 300 juta Yen per tahun untuk melakukan penelitian perangkat lunak.
Selain Toyota dan Nissan, ada Microsoft Japan, Trend Micro, NTT Communications, Sompo Japan Insurance, hingga produsen suku cadang seperti Denso dan Panasonic yang juga ikut bergabung.
Namun untuk saat ini, konsorsium tersebut hanya akan memeriksa kendaraan yang dikeluarkan di pasar Jepang saja. Akan tetapi, ini adalah langkah yang cukup besar, dan semoga saja bisa dilakukan oleh pabrikan-pabrikan otomotif lainnya.
0 Komentar
Tambah Komentar