Presiden Obama berambisi menciptakan supercomputer yang bisa memecahkan persoalan-persoalan paling kompleks di dunia. Proyek ini disebut National Strategic Computing Initiative, bertujuan memacu pengembangan sistem computer exascale, supercomputer yang bisa memproeses miliar-miliar operasi dalam satu detik. Sistem ini bisa merevolusi bagaimana para ahli menghitung perubahan iklim, menemukan material-material baru dan mempelajari otak manusia.
Namun perlu berapa lama waktu untuk membuatnya atau seperti apa bentuknya nanti, masih belum jelas. “Ada beberapa area dalam pengembangan exascale yang masih memerlukan riset sungguh-sungguh,” kata J. Steve Binkley, the associate director of the Department of Energy's office of Advanced Scientific Computing Research Diperkirakan computer ini butuh waktu bertahun-tahun untuk terwujud dan sangat tergantung pada pendanaan dan solusi teknis yang sampai sekarang masih belum ditemukan.
Pemerintah AS perlu computer yang bisa meningkatkan kemananan nasional, daya saing dan pencapaian saintifik. Departemen Energi, Departemen Pertahanan dan Yayasan Sains Nasional akan memimpin inisiatif ini. Mendesain sistem yang bisa dimanfaatkan oleh banyak lembaga negara, termasuk National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan the Federal Bureau of Investigation (FBI).
Dengan computer exascale, pemerintah bisa melakukan perhitungan njelimet terhadap persolan-persoalan yang paling pelik didunia saat ini. Sesuatu yang tidak mungkin bisa didapat jawabannya tanpa mengerahkan kekuatan prosesor dalam jumlah yang sangat besar.
Meskipun AS biangnya perusahaan teknologi papan atas seperti Google, IBM, Intel dll, namun sekarang ini China memiliki supercomputer terkuat. Supercomputer Tianhe-2 dikembangkan oleh China's National University of Defense. SUperkomputer ini memilki puncak operasi 54,9 petaflops. Namun level itu masih dibawah exascale. Meskipun begitu, AS masih merupakan pemain penting dalam pengembangan supercomputer. Superkomputer terkuat kedua berada di laboratorium Oak Ridge National, milik Departemen Energi AS. Tahun lalu lembaga itu sudah meneken perjanjian dengan Intel dan Cray untuk menambah kekuatan supercomputer itu menjadi 180 petaflops pada 2018.