17 May 2022
dilihat 59x
Mobilku.com - Para bos dari raksasa otomotif dunia kabarnya sudah mulai gelisah terkait kelangkaan suku cadang yang berpotensi menggagalkan rencana jangka panjang mereka untuk memenuhi target EV.
Berbicara dalam acara Future of the Car Summit Financial Times minggu lalu, Elon Musk dari Tesla, Herbert Diess dari VW, Luca de Meo dari Renault dan Carlos Tavares dari Stellantis mengatakan bahwa mereka cukup gelisah dengan situasi saat ini.
Mereka mengatakan bahwa biaya bahan baku yang semakin langka dan tinggi akan merubah harga mobil EV ketika sampai pada pelanggan. Selain itu, jumlah target yang sudah mereka rencanakan juga dipastikan akan berubah karena mereka harus mengatur ulang jumlah suku cadangnya.
“Saya pikir kami agak terlalu optimis, faktnya kami membutuhkan energi, kami membutuhkan jaringan pengisian, kami membutuhkan infrastruktur, tentu saja, kami membutuhkan mobil, dan yang terpenting kami sangat membutuhkan baterai dan suku cadang,” ujar Diess.
Volkswagen pada awalnya berencana untuk memproduksi 700.000 EV pada tahun 2022, tetapi belum lama ini mengungkapkan bahwa mereka tidak lagi memproduksi EV untuk AS dan Eropa hingga tahun 2023.
Krisis ini sepertinya juga makin terasa oleh Elon Musk. Bahkan untuk menyelesaikan pasokan bahan mentah baterai EV, orang terkaya nomor satu tersebut sedang mempertimbangkan untuk membeli perusahaan pertambangan agar mendapatkan bahan lebih cepat dari yang lain.
Langkah yang coba di ambil oleh Tesla sepertinya cukup disukai oleh CEO Stellantis, Carlos Tavares, yang berpendapat bahwa kunci kecepatan produksi EV adalah pada ketersediaan suku cadang.
“Semua orang akan berbondong-bondong beralih menggunakan EV. Jadi apa selanjutnya? Dimana energi bersihnya? Di mana infrastruktur pengisian daya? Dimana bahan bakunya? Jika tidak ada, maka permintaan pasar tidak dapat dipenuhi,” ujar Tavares.
Selain kenaikan biaya bahan baku, Bos Renault Luca de Meo lebih fokus pada manajemen waktu yang semakin mundur. Jika tidak ada bahan baku, produksi akan berhenti, begitu juga dengan timeline yang sudah direncanakan. Tidak sedikit pabrikan yang menjual aset hingga meminjam dana untuk modal menciptakan mobil listrik.
Jujur, kami cukup senang melihat banyak pabrikan berlomba-lomba menghadirkan EV terbaik untuk para pelanggan. Akan tetapi, satu hal yang membuat kami cukup prihatin adalah jika EV akan membawa efek buruk pada lingkungan, terutama tambang nikel yang tanpa henti akan digali untuk memenuhi permintaan pasar.
0 Komentar
Tambah Komentar