https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a239d8b9-1d3d-45f4-aabc-81267b5378dd.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a239d8b9-1d3d-45f4-aabc-81267b5378dd.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/a239d8b9-1d3d-45f4-aabc-81267b5378dd.jpeg

Suara Mengirim Listrik

13 October 2015

dilihat 18x

Setelah teknologi wireless charging menjadi ‘terlalu mainstream’, kini yang dicari adalah wireless charging over distance. Ini artinya anda tetap bisa menggemgam perangkat gadget, tetap dioperasikan dan pada saat yang sama baterai diisi.

Perangkat wireless charging tradisional menuntut gadget diletakkan di alat tertentu yang kemudian mentransmisikan energy listrik ke baterai. Nah teknologi ini, tentang bagaimana mengirim energi listrik yang terpisah dengan perangkat pengisiannya?



Ini PR besar bagi banyak perusahaan. Perusahaan startup uBeam punya solusi yang menarik dan dianggap paling layak diproduksi. uBeam menggunakan media gelombang suara (ultrasound) sebagai pengangkut energy. Perusahaan yang dipimpin wanita muda nan cantik, Meredith Perry ini menggunakan alat khusus untuk mengkonversikan energy listrik menjadi gelombang suara dengan frekuensi yang sangat tinggi (Sehingga manusia bahkan anjing tidak bisa mendengarnya). Gelombang suara ini kemudian merambat diudara menuju gadget yang hendak di isi ulang. Gadget ini dilengkapi alat khusus yang mengubah gelombang ultrasound itu menjadi energy listrik kembali dan mengisi baterai.

Menurut uBeam, teknologinya bisa mengirimkan energy listrik secara aman dan bisa dihandalkan hingga jarak sekitar 1 meter. Gelombang suara ini juga tidak mengganggu sistem komunikasi atau elektronik yang ada. Kelebihannya teknologi uBeam ini aman. Gelombang ultrasound juga dipakai untuk mendeteksi kondisi janin di kandungan. Selain itu, perangkat pengubah ultrasound jadi listrik ukuranya tipis. Harganya juga relative murah.

Sayangnya gelombang suara tidak bisa menembus benda padat. Menurut uBeam, gelombang ultrasound yang dipancarkan dipantulkan oleh benda padat, misalkan kulit. Jadi agar pengisian ulang efektif, alat dan pemancar harus dalam garis lurus. Jika ada yang menghalangi, maka pengisian gagal.

Dimasa depan, seiring dengan semakin tinggi kapabilitas ponsel plus dimensinya yang semakin tipis membuat kerja baterai semakin berat. Bayangkan dengan ukuran lebih kecil, baterai harus memasok energy lebih banyak. Karena itu proses recharging menjadi krusial. Sudah bukan jamannya lagi ponsel harus dimatikan tiap kali di isi ulang. Kini jamannya ponsel terus bekerja tanpa henti. Karena itu butuh teknologi baru yang bisa terus mengisi ulang listrik bahkan saat ponsel di gengam.

Dengan segala kelebihan dan potensinya, maka tidak heran jika pemain-pemain besar berlomba-lomba memikat perusahaan ini. Kini uBeam sedang menimbang-nimbang perusahaan mana yang akan digaetnya untuk bersama-sama mengembangkan teknologi ini.

0 Komentar


Tambah Komentar