22 July 2021
dilihat 41x
Mobilku.com - The Indiana Department of Transport (INDOT) mengumumkan rencana untuk membangun sistem pengisian nirkabel yang tertanam di trotoar sebagai bagian dari proyek penelitian mereka.
Pada dasarnya, ini adalah aspal yang mampu men-charge setiap mobil mobil listrik yang sedang lewat ataupun terparkir. Nantinya akan akan ada tiga fase untuk proyek ini, dan dua diantaranya akan mulai diaplikasikan sebagai proses testing sebelum akhirnya teknologi tersebut diluncurkan untuk umum.
Hingga saat ini belum banyak detail yang diberikan, proyek ini diketahui akan digarap oleh INDOT, Purdue University, dan juga sebuah perusahaan Jerman bernama Magment, yang memproduksi magnetic cement.
Dua fase awal yang rencana akan ditujukan sebagai proses pengujian serta analisis, yang sebagian besar akan dilakukan oleh Purdue University. Ketika sudah ada cukup data untuk tahu bagaimana cara terbaik untuk mengimplementasikan proyek ini, maka fase tiga perlahan-lahan akan dijalankan untuk penggunaan di jalan umum.
Setelah semua proses pengembangan dan uji coba berjalan lancar, maka teknologi tersebut akan dipasangkan di jalan yang lebih besar dan lebih ramai. Kami tidak tahu kapan hal tersebut akan menjadi kenyataan, akan tetapi sebagian besar wilayah Amerika Serikat pasti akan dipasangkan magnetic cement tersebut.
Teknologi Magment tersebut diketahui bekerja melalui kumparan elektrik yang tertanam di dalam lempengan yang terbuat dari semen magnet. Nantinya, setiap kendaraan yang ingin mengisi daya menggunakan teknologi ini harus dipasangkan alat khusus agar terhubung ke sistem pengisian daya yang ada di dalamnya.
Saat ini ada 207 lokasi pengisian daya di Indiana, dan semua itu telah memakan biaya sebesar $5,5 juta. Meskipun teknologi cement magnetic ini belum dirilis, ini adalah eksperimen infrastruktur yang paling besar dibandingkan dengan jenis pengisian daya yang disajikan oleh banyak perusahaan di Amerika Serikat.
Salah satu proyek seperti ini juga dapat ditemukan di daerah Gumi, Korea Selatan, dimana dua unit bus dapat mengisi daya sambil berjalan. Pada dasarnya, bus tersebut lebih mirip dengan trem nirkabel yang berjalan diatas jalur pengisian. Selain Korea Selatan, ada Norwegia, Israel, dan Swedia yang juga melakukan hal serupa untuk jaringan transportasi publik mereka.
0 Komentar
Tambah Komentar