https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6fd0ebce-a48c-4bca-8f44-7c43a39f520f.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6fd0ebce-a48c-4bca-8f44-7c43a39f520f.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6fd0ebce-a48c-4bca-8f44-7c43a39f520f.jpeg

Siapa yang Lebih Rentan Celaka?

06 October 2015

dilihat 19x




Kesimpulan yang dibuat National Center for Health Statistic di Amerika Serikat yang menyatakan orang yang berpendidikan rendah lebih rentan celaka. Hasil yang kontroversial itu baru saja diangkat oleh Washington Post. Penelitian yang dilakukan mulai tahun 1995 hingga 2010 ini menunjukkan tren kecelakaan lalulintas yang mengejutkan.

Di tahun 1995, orang dengan pendidikan rendah memiliki potensi 2,5 kali lebih tinggi untuk mengalami kecelakaan lalulintas yang berujung pada kematian dibandingkan dengan orang dengan pendidikan tinggi. Angka tersebut justru melonjak menjadi 4,3 kali lebih tinggi di tahun 2010. Padahal kondisi jalan dan sistem keselamatan mobil di Amerika Serikat saat ini jauh lebih baik dibandingkan sepuluh tahun silam. Mengapa bisa demikian ?

Ternyata melonjaknya tingkat fatalitas tersebut bukan cuma karena perilaku mengemudi yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Orang berpendidikan tinggi di Amerika Serikat mampu membeli mobil terbaru dengan harga mahal yang sarat fitur keselamatan terbaik. Sementara orang berpendidikan rendah hanya mampu membeli mobil bekas secara teknis sudah menurun kualitasnya dan minim fitur keselamatan modern.

Penelitian ini juga menggarisbawahi bahwa tingkat kematian yang tinggi pada golongan yang kurang beruntung ini juga disebabkan oleh kondisi lingkungan di sekitar mereka. Mereka umumnya tinggal di lingkungan dengan kondisi jalan kurang baik, minim jalur penyeberangan untuk pejalan kaki, dan letak rumah sakit yang lebih jauh.

0 Komentar


Tambah Komentar