07 December 2022
dilihat 684x
Mobilku.com - Beberapa bulan yang lalu internet dikejutkan dengan tragedi salah tangkap yang menimpa pelanggan rental sewa mobil asal AS, Hertz. Para pelanggan yang menyewa mobil tiba-tiba dihentikan oleh polisi dan dianggap telah mencuri mobil milik Hertz.
Atas kejadian tersebut, sebanyak 364 tuntutan dilayangkan oleh pelanggan Hertz yang menjadi korban salah tangkap. Untuk menghadapi tuntutan tersebut, Hertz belum lama ini dilaporkan harus membayar denda sebesar $ 168 juta atas kerugian yang diterima oleh para pelanggannya.
CEO Hertz Stephen Scherr, belum lama ini mengatakan bahwa dirinya membenarkan jika adanya "kesalahan" pada sistem data perusahaan. Sistem secara otomatis mengaktifkan alarm pencurian kepada mobil yang sudah secara legal disewa oleh para pelanggan.
"Kami akan menyelesaikan semua tuntutan, dan kedepannya kami ingin membentuk kembali masa depan perusahaan kami melalui elektrifikasi, dan pembaruan digital yang lebih aman untuk para pelanggan," ujar Scherr.
Hertz digugat pada bulan September lalu oleh sekelompok pelanggan yang benar-benar marah karena ditangkap saat mengemudikan kendaraan sewaan yang mereka bayar.
Para Pelanggan ini dituduh melakukan pencurian, dan Hertz juga melaporkan mereka ke departemen kepolisian setempat. Bahkan ada beberapa pelanggan yang terpaksa menghabiskan satu malam di penjara atas kesalahan tersebut.
Sebelum kasus ini mencuat, Hertz sendiri telah mengalami kesulitan hingga mengajukan kebangkrutan ke pengadilan karena hutang yang terlalu besar dan penurunan pendapatan akibat pandemi.
Namun, pasca pandemi mulai mereda, bisnis Hertz kembali bangkit dan dapat beroperasi seperti sedia kala. Sayang, kasus salah tangkap ini menjadi isu berat yang harus ditangani. Masalah ini bahkan bisa membawa kebangkrutan baru, lantaran banyak pelanggan yang merasa takut untuk menyewa kendaraan kepada Hertz.
0 Komentar
Tambah Komentar