Raup Untung Hingga 14 Miliar, 23 Penipu Asuransi Kecelakaan Mobil Ditangkap

Mobilku.com - Klaim penipuan asuransi memang selalu menyajikan cerita menarik dibalik betapa niat dan terstrukturnya upaya tersebut. Salah satu aksi penipuan asuransi terjadi di wilayah Tri-Cities atau kumpulan kota kecil yang saling berdekatan yakni Richland, Kennewick, dan Pasco yang semuanya berada didalam wilayah Washington, Amerika Serikat.

Penipuan yang terjadi di wilayah Tri-Cities tersebut diketahui melibatkan 23 tersangka dengan total klaim asuransi sebesar $ 1 juta untuk klaim kecelakaan mobil. Menurut laporan media lokal, total sebanyak 14 kendaran telah digunakan untuk melakukan aksi mereka. Bukan hanya menipu perusahaan asuransi, para tersangka juga pernah mengelabui petugas medis dan penegak hukum dengan melampirkan bukti-bukti palsu.

Modus para pelaku dalam melakukan klaim palsu sangat bervariatif, mulai dari memanipulasi sensor airbag, menabrakan diri, hingga memecahkan kaca menggunakan palu. Bukan hanya itu, ketika kecelakaan terjadi sejumlah tersangka juga berpura-pura menjadi penolong dan berteriak mencari bantuan sambil membesar-besarkan cerita kecelakaan kepada media yang meliput.

Sejauh ini para tersangka berhasil mengumpulkan klaim palsu yang berasal dari asuransi jiwa, kehilangan pekerjaan, kerusakan pada kendaraan, dan masih banyak lagi. Bahkan dokumen pengadilan mengungkapkan bahwa sindikat penipu ini sangat terorganisir, mereka bahkan mampu mempekerjakan akuntan, bengkel, hingga pengacara untuk melancarkan semua aksinya.

Salah satu penipuan yang mereka lakukan adalah menabrakan 2004 Hummer H2 rekondisi seharga $ 200, dengan 2015 Chevrolet Camaro yang masih dalam status kredit. Mengingat Chevy Camaro tersebut masih dalam status kredit aktif dan dilindungi oleh asuransi, para penipu berhasil meraup klaim asuransi sebesar $ 88.000 untuk mengganti kerusakan pada Hummer dan Camaro. Yang tentu saja, mereka dibantu oleh bengkel palsu dan juga saksi-saksi palsu.

Sindikat penipu asuransi tersebut ditangkap setelah tiga tahun penyelidikan yang dilakukan oleh agen FBI yang menyamar. Bahkan ketika sudah tertangkap, enam terdakwa menawarkan suap kepada petugas dengan nominal $ 22.000 atau setara dengan Rp 315 juta per orang.