Punya Mesin Dibawah 2.000cc, Isuzu Mu-X Bisa Beli Solar Subsidi?

Mobilku.com - Pertamina belum lama ini telah memulai uji coba membeli bensin menggunakan aplikasi MyPertamina. Pihak Pertamina mengatakan jika upaya ini dilakukan agar BBM subsidi bisa dinikmati oleh pihak yang membutuhkan dan lebih tepat sasaran.

Salah satu aturan yang ada pada upaya ini adalah larangan untuk mobil dengan kapasitas 2.000 cc untuk membeli BBM bersubsidi, khususnya pertalite dan solar. Akan tetapi, jika biasanya kebanyakan mobil diesel berkapasitas diatas 2.000 cc, Isuzu Mu-X adalah salah satu mobil diesel kekinian yang masih bisa menikmati solar subsidi.

Dalam gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) tahun lalu, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) resmi membawa All New Isuzu Mu-X dan D-Max ke Indonesia sebagai salah satu pilihan mobilitas masyarakat.

Mu-X dan D-Max yang masuk ke Indonesia ini merupakan generasi terbaru, yang mesinnya sudah mendapatkan perubahan. Mesin terbaru yang digunakan kini memiliki kubikasi mesin yang lebih kecil dibanding generasi sebelumnya. 

Dahulu, mesin Isuzu Mu-X dan D-Max berukuran 2.500 cc dan hanya menghasilkan tenaga 134 hp. Sedangkan versi terbarunya memiliki mesin berkapasitas 1.900 cc, dengan tenaga yang lebih besar, yakni 148 hp dan torsi 350 Nm. Dengan setup tersebut, mobil ini bisa dikatakan sebagai golongan mobil yang dapat menggunakan solar subsidi.

Pihak Isuzu Indonesia juga mengklaim bahwa mesin tersebut juga bisa dipakai untuk meminum biosolar B30. Apalagi mu-X dan D-Max kali ini menyasar target pasar yang lebih spesifik, yakni untuk kendaraan kerja di area terpencil, jadi mesin harus siap diisi solar dengan kualitas yang beragam.

“Di mesin itu, ada injektor Diamond Like Carbon (DLC) bisa membantu memecah partikel jahat pada bahan bakar, apalagi untuk B30 yang kandungannya cukup banyak,” ujar perwakilan Isuzu.

Selain itu, Isuzu juga menyematkan double filter solar, yang dipercaya dapat menyaring kotoran agar tidak merusak mesin. Fitur double filter solar ini juga hanya ditemui di Indonesia, sedangkan di negara asalnya tidak ada.