03 August 2022
dilihat 142x
Mobilku.com - Saat ini kita hidup di dunia canggih dimana mobil-mobil mewah disematkan dengan teknologi sensor atau kamera yang memantau kewaspadaan pengemudi dan memberikan alarm jika pengemudi tertidur.
Dikenal sebagai Attention Assist di Mercedes-Benz C-Class atau Fatigue and Focus Alert di BMW X3, teknologi ini dipercaya dapat membantu pengemudi untuk fokus berkendara. Namun, teknologi ini sepertinya memiliki batas tertentu, di mana pengemudi bermata kecil seringkali dianggap tertidur oleh sensor.
Masalah tersebut tampaknya terjadi di China di mana seorang pengemudi dengan mata yang berukuran kecil sering mendapat alarm dari mobil yang dia kendarai. Seorang blogger asal China bernama DerekTLM mengatakan bahwa mobil Xpeng yang ia kendarai sering menganggap bahwa dirinya sedang tertidur hingga memberikan peringatan. Padahal, dirinya memang memiliki mata yang kecil secara genetik, membuat sensor pada mobil mengira dia sedang menutup mata.
Dari laporan sebuah media China, Derek dikabarkan telah melaporkan masalah tersebut di situs media sosial Weibo. DerekTLM mengatakan bahwa matanya memang kecil tapi dirinya tidak tertidur di belakang kemudi. “Apakah kita orang bermata kecil tidak pantas [untuk menggunakan] teknologi Pilot Navigasi?" Ujar Derek. Derek bahkan sempat men-tagging CEO Xpeng di postingannya dan meminta peningkatan sistem untuk orang-orang bermata kecil.
Masalah serupa juga sebelumnya sempat terjadi hingga menimbulkan stigma jika teknologi self-driving dianggap rasis karena gagal mendeteksi pejalan kaki berkulit gelap dengan akurasi yang sama dengan orang yang berkulit lebih terang.
Mempertimbangkan bahwa teknologi ini berpotensi menyelamatkan nyawa, akan sangat tidak adil jika pengemudi tertentu memiliki akses ke sistem yang berfungsi dengan benar hanya berdasarkan fitur wajah mereka.
Banyak pihak menginginkan jika otoritas lokal seperti NHTSA dan IIHS dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang teknologi ini.
0 Komentar
Tambah Komentar