26 August 2021
dilihat 34x
Mobilku.com - Peraturan emisi yang semakin ketat di Uni Eropa memaksa Mercedes-Benz harus memangkas jajaran kendaraan bensin dan diesel mereka setengahnya di tahun-tahun mendatang.
Kabar tersebut muncul tak lama setelah Mercedes membatalkan penjualan berbagai jenis mobil bertenaga V8 untuk model tahun 2022, meskipun sebenarnya pembatalan tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan regulasi Eropa.
Banyak pihak berpendapat keputusan Mercedes mengurangi mobil bermesin konvensional lebih awal merupakan tindakan yang bijak. Meskipun regulasi tersebut belum resmi berjalan, banyak pengamat meyakini bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun diresmikannya regulasi tersebut.
Salah satu kendaraan yang mungkin akan segera dipensiunkan adalah S680 Maybach bermesin V12 6.0 liter. Cukup sedih sebenarnya, tetapi perusahaan tidak memiliki opsi selain memasukkannya ke garasi, atau mungkin menjadikannya mobil listrik.
Mercedes-Benz bukan satu-satunya pembuat mobil yang akan dipaksa untuk memangkas jajaran mobil bermesin konvensional dalam waktu dekat. Porsche baru-baru ini juga telah mengkonfirmasi bahwa peraturan emisi Uni Eropa akan mengakhiri Porsche Macan bertenaga bensin, dan akan mulai mobil kecil dan terjangkau seperti Renault Twingo dan Fiat 500.
Sebagian pihak menilai bahwa regulasi eropa itu hanyalah upaya untuk menghentikan produksi mobil bensin. Sebagian lainnya malah khawatir jika aturan ini akan terlalu ketat, dan melihat permasalahan emisi hanya dari sudut pandang kendaraan bensin saja.
"Undang-undang regulasi emisi di Eropa harus berjalan secara praktis mulai tahun 2025 dan seterusnya. Jangan sampai regulasi ini malah menyimpang dan menimbulkan masalah lain dalam hal ekologi, ekonomi, dan teknologi," ujar Asosiasi Industri Teknik Mesin Jerman.
Aturan emisi ini pada sejatinya hanya mempengaruhi pasar Eropa saja. Lantas bagaimana dengan pasar lainnya? Apakah Mercedes tetap menerapkan hal tersebut, atau masih akan menjual kendaraan bermesin konvensional.
Beberapa pengamat berpendapat bahwa mungkin saja jika Mercedes masih akan menghadirkan beberapa mobil bensin di pasar lain selain Eropa. Akan tetapi, menjalani bisnis dengan dua teknologi yang berbeda (EV & Gasoline) tentu akan sangat berat, terutama masalah biaya dan pengembangan. Meskipun masih ada permintaan di pasar lain, Mercedes mungkin hanya bisa memenuhi beberapa model saja, dan tetap bergerak menuju elektrifikasi.
0 Komentar
Tambah Komentar