https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/057202e1-7d37-4f3d-8ca8-23adb6263f71.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/7d67554b-5417-4c48-b751-ba181d28803f.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/df82edf4-e3a3-4301-a57e-c067a1ab0d95.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/d8352f6d-3658-4514-963f-28310f2d1f8d.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cc5f7c4f-614d-4e51-a04f-177be18cf1ac.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/057202e1-7d37-4f3d-8ca8-23adb6263f71.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/7d67554b-5417-4c48-b751-ba181d28803f.jpeg

Pandemi Usai, Kemacetan Jakarta Kembali Seperti Sediakala

27 January 2023

dilihat 77x

Mobilku.com - Pasca dilonggarkannya aturan PPKM, rutinitas masyarakat ibukota saat ini kian meningkat sehingga membuat jalanan menjadi semakin padat. Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman mengatakan, kemacetan yang terjadi di Jakarta sudah kembali normal seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda.


Pernyatan tersebut dilihat berdasarkan persentase indeks kemacetan di Ibu Kota. “Pada tahun 2019, indeks kemacetan Jakarta sudah di angka 53 persen. Kalau sudah di angka 50 persen itu sangat mengkhawatirkan. Karena di angka 40 persen saja sudah tidak nyaman,” kata Latif, dikutip dari Korlantas Polri, Rabu, (25/1/2023).


Pada 2020, indeks kemacetan Jakarta berada di angka 36 persen, turun akibat mobilitas masyarakat yang dibatasi pada saat pandemi. Kemudian pada tahun 2021 kembali turun ke angka 34 persen.


Namun, di kuartal pertama 2022, indeks kemacetan Ibu Kota mengalami peningkatan hampir 48 persen atau hampir 50 persen. Hingga akhir 2022, Latif mengaku belum mendapatkan data indeks kemacetan Jakarta. 


“Tahun 2017 kita pernah menempati peringkat kemacetan ranking empat dunia. Kemarin di 2021 kita di ranking 46 karena pandemi, dan di 2022 ini perkiraan saya sudah 50 persen ke atas,” ucap Latif.


Berdasarkan data Ditlantas Polda Metro Jaya, selama tahun 2022 tercatat sudah ada 22 juta pergerakan kendaraan. Akibat kemacetan ini, pengendara diperkirakan mengalami kerugian sekitar 30 menit dalam perjalanannya dan negara dirugikan lebih dari Rp 70 triliun.




0 Komentar


Tambah Komentar