Italia memiliki banyak desainer mobil bertalenta tinggi yang menghasilkan banyak mobil yang dikenang hingga hari ini. Sebut saja Pininfarina, Bertone hingga Giorgetto Giugiaro yang berkali-kali menerima penghargaan sebagai desainer terbaik didunia. Nah salah satu desainer terkenal Italia adalah Marcello Gandini yang dipercaya Bertone sebagai pengganti Giorgetto Giugiaro.
Pria kelahiran Turin, Italia pada 26 Agustus 1938 ini hidup di era keemasan industry otomotif Itali. Dia mulai mengembangkan bakatnya dalam desain mobil dengan mulai membuat sketsa di waktu luangnya. Sketsa pertamanya yang kemudian diproduksi adalah OSCA 1500 Barchetta, mobil balap yang keliling Italia untuk bertanding. Tahun 1963 dia bergabung dengan rumah desain Bertone. Dua tahun kemudian, dia dipercaya pendiri perusahaan Nuccio Bertone untuk menggantikan Giorgetto Giugiaro sebagai kepala desainer.
Proyek pertamanya di Bertone adalah Lamborghini Miura yang hingga hari ini dianggap legenda. Dia juga terlibat dalam pengembangan model-model Lamborghini lainnya seperti Espada, Jarama dan Urraco. Merek lain yang mendapat sentuhan tangan dinginnya adalah Alfa Romeo, Fiat, BMW dan Maserati.
Jasa Gandini juga dipakai brand-brand non Italia. Salah brand non Italia yang menggunakan jasanya adalah BMW. Gandini terlibat dalam melahirkan BMW Seri 5. Berdasarkan masukan dari Gandini, BMW seri 5 tampil dengan mocong ala hiu (shart nose) dan nuasa desain BMW 2002 coupe yang sudah terkenal saat itu. BMW Seri lima yang lahir 1972 itu kemudian mempengaruhi gaya desain BMW hinga bertahun-tahun kemudian. Mid-size sedan ini berhasil mengubah perusahaan mobil asal Munich itu menjadi pemain global.
Meskipun keahlian utamanya adalah melahirkan supercar berharga mahal, tapi Gandini sesekali juga merancang mobil-mobil yang lebih membumi. Seperti Citroen BX misalnya. Model yang diproduksi antara 1982 – 1994 dipengaruhi oleh Relliant FW11 dan Volvo Tundra, dua mobil konsep yang dirancang Gandini pada tahun 197 dan 1979. Citroen BX sangat sukses. Terjual lebih dari 2 juta unit di Eropa saja. Banyak yang kagum dengan desainnya yang boxy. Bahkan NASA membeli beberapa unit untuk diteliti bagaiman mobil boxy semacam itu bisa menekan angka hambatan udaranya hanya 0.34 saja. Marcello Gandini juga pernah bekerja sama dengan engineer Paolo Stanzini untuk membangkitkan kembali merek Bugatti lewat sports car supercanggih dimasanya, Bugatti EB110. Saat diperkenalkan tahun 1991, EB110 sudah menggunakan kerangka serat karbon. Serat karbon itu dibuat perusahaan Prancis, Aerospatiale yang khusus memproduksi material ringan untuk pesawat terbang. Meskipun hebat diatas kertas, penjualannya buruk sehingga merek Bugatti terkubur lagi hingga dibangkitkan Volkswagen 1998.
Karena alasan pribadi, tahun 1980 dia keluar dari Bertone dan membuka studio desain sendiri di Turin. Dalam dekade itu dia merancang banyak mobil mulai dari Renault Super 5 econobox hingga Lamborghini Diablo. Dia juga merancang helicopter Heli-Sport CH-7 dan truk besar Renault Magnum. Dari sekian banyak mobil yang pernah dilahirkannya, mana yang paling disukainya? Majalah Automobile Magazine pernah mewawancarainya tahun 2009. Terungkap bahwa dia ternyata tidak terlalu peduli dengan mobil-mobil sports berharga mahal. Justru lebih sering mengendarai mobil-mobil ekonomis berharga murah. Saat diwawancarai itu, mobil yang ada digarasinya adalah Mitsubishi Colt sub-compact hatchback.