https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e3f5bc61-f8b0-4bb5-afe8-5679050b7962.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/977c5921-e1f5-4bbf-8b28-6f6d720d323f.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/3b252fd1-aff4-4a1f-80b8-20bb53a0bd0f.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/f79c94c4-b1fb-411a-a9fa-03f8095ab15c.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ae129828-bbbe-4fbf-9b89-c23c5916fe52.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/e3f5bc61-f8b0-4bb5-afe8-5679050b7962.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/977c5921-e1f5-4bbf-8b28-6f6d720d323f.jpeg

Mercedes-Benz Indonesia Harap Kriteria Subsidi Mobil Listrik Tidak Hanya Dari TKDN

31 March 2023

dilihat 160x

Mobilku.com - Pemerintah berencana untuk mengumumkan program subsidi mobil listrik pada tanggal 1 April 2023. Sejumlah merek dipastikan ikut program ini, namun tidak dengan Mercedes-Benz. Pasalnya, pemerintah mewajibkan kendaraan listrik untuk memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sedikitnya 40 persen bagi penerima subsidi. 


Sejauh yang diketahui belum ada mobil listrik Mercedes-Benz yang dirakit lokal. Mobil listrik Mercedes-Benz EQS dan EQE masih didatangkan secara utuh dari Jerman. Alhasil keduanya tidak lolos persyaratan sebagai penerima insentif.


Hari Arifianto, Deputy Director Sales Operation & Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, berharap, subsidi pemerintah tidak hanya berpatok pada besaran TKDN dan produksi lokal. Menurutnya, pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang memberikan kemudahan pada ekosistem mobil listrik. 


"Syukur-syukur insentifnya nggak hanya spesifik komponen dalam negeri, setidaknya memberi opsi lebih banyak sampai benar-benar ekosistem ini terbentuk, kan memberikan sebanyak mungkin akses untuk kemudahan mobil listrik,” ujar Hari.


Hari menjelaskan, salah satu hambatan terbesar adalah harga jual mobil listrik yang terlalu tinggi. Padahal, biaya operasional mobil listrik jauh lebih hemat dibandingkan mobil konvensional. "Karena kendalanya adalah bagaimana orang untuk adopsi (beli) mobil listrik itu, kalau kendala itu dikurangi atau dihilangkan, kendaraan listrik akan menjadi yang favorit," ucap Hari.


Hari juga menjelaskan subsidi ini juga akan mendukung terbentuknya ekosistem mobil listrik, dan berharap agar subsidi tidak hanya dipertimbangkan melalui TKDN saja. Contohnya, bantuan subsidi itu diberikan kepada pabrikan yang membangun sebanyak mungkin Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). 


"Enggak dapat di satu sisi, tapi bisa dapat benefit lainnya secara ekosistem, ini akan akselerasi yang cepat. Misalnya, kemudahan kan banyak, bisa nyumbang pemerintah menambah titik (pengisian) daya, diskon trade-off, tapi sama-sama tujuannya untuk memudahkan orang mengadopsi mobil listrik," pungkas Hari.


0 Komentar


Tambah Komentar