14 December 2022
dilihat 868x
Mobilku.com - Kesepakatan baru Aliansi Nissan-Renault dikabarkan tidak akan berhasil tercapai pada akhir tahun ini. Hal tersebut lantaran beberapa anggota dewan Nissan mendorong untuk bergerak lebih hati-hati, dan menganalisa ulang perjanjiannya.
Salah satu kesepakatan yang harusnya terjadi pada akhir tahun ini adalah investasi Renault kepada Nissan untuk proyek mobil listrik. Namun sebelum investasi itu terjadi, Nissan meminta Renault untuk menjual sebagian dari 43% sahamnya di Nissan, agar menempatkan kedua perusahaan dalam level yang setara, bukan hubungan seperti atasan dan bawahan.
Hubungan antara Nissan dan Renault sebenarnya telah lama bernuansa politik. Renault diketahui memiliki saham Nissan lebih dari 40%, sementara Nissan hanya memegang 15% saham Renault – dan tanpa hak suara.
Dominasi Prancis atas aliansi tersebut ini lah yang dianggap sebagai titik lemah bagi bos-bos Jepang. Bahkan banyak eksekutif Nissan melihat hubungan tersebut tidak seimbang, terutama dalam hal pengembangan produk.
Beberapa anggota dewan mengatakan untuk tidak terburu-buru menutup kesepakatan sebelum menangani masalah, seperti termasuk berbagi teknologi, dan peran perusahaan. Bahkan Kementerian perdagangan Jepang juga tidak ingin melihat kesepakatan didorong sebelum waktunya, ada baiknya dipelajari lebih teliti.
Bagi Renault, setiap penundaan dalam pembicaraan Nissan berisiko memperlambat jadwal CEO Luca de Meo yang sudah berjanji untuk menawarkan EV baru. Jika kesepakatan ini terus mundur, De Meo akan ditekan oleh para investor, termasuk tekanan dari pemerintah Prancis.
0 Komentar
Tambah Komentar