Mobilku.com - Isu ramah lingkungan memang sangat seksi di dunia otomotif. Jadi, jangan heran jika banyak pabrikan otomotif yang berlomba-lomba jadi paling “hijau”. Termasuk juga Ferrari. Tiba-tiba mereka bikin pembangkit listrik tenaga fotovoltaik di kota Fiorano dan Maranello.&nbsp; Bukan hanya membangun pembangkit, Ferrari juga mendirikan komunitas Komunitas Energi Terbarukan (Renewable Energy Community/REC) yang bertujuan mengajak masyarakat yang ada disekitar pabrik Ferrari memakai panel surya. Pembangkit listrik tenaga fotovoltaik adalah sistem pembangkit listrik yang menggunakan sel surya atau panel surya untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik.&nbsp; Ketika sinar matahari jatuh pada sel surya, elektron-elektron dalam sel surya diberi energi yang cukup dan menghasilkan arus listrik. Arus listrik yang dihasilkan sel surya kemudian diolah untuk menghasilkan daya listrik yang dapat digunakan oleh rumah atau pabrik. Proyek ditargetkan mencapai 1 MWp pada bulan Desember 2023, yang dibangun diatas lahan seluas 10.000 m2 milik Ferrari yang lokasinya berdekatan dengan Sirkuit Fiorano.&nbsp; Untuk mewujudkan proyek ini, Ferrari juga diketahui menggandeng Enel X. Yakni, perusahaan penyedia solusi energi terbarukan yang memiliki panel surya berteknologi canggih. Pembangkit listrik baru di Fiorano tersebut diprediksi akan menghasilkan energi rata-rata sekitar 1.500 MWh selama 20 tahun, dan akan mengurangi kadar emisi sekitar 450 ton emisi CO2 per tahun.&nbsp; ”Tujuan kami bukan hanya mencapai netralitas karbon pada 2030. Tapi, juga ingin menjadi katalisator untuk perubahan yang lebih luas," kata Benedetto Vigna, CEO Ferrari.&nbsp; Ferrari juga mengklaim telah mengadopsi banyak inovasi yang diajukan oleh para karyawannya untuk penggunaan energi dan material yang lebih efisien. “Semua inisiatif yang telah diterapkan oleh pabrik ini menghasilkan pengurangan konsumsi energi sekitar 5% per mobil selama proses produksi,” ujar Benedetto.&nbsp; Kedepannya, isu lingkungan dan emisi karbon ini memang penting di industri otomotif, karena dapat berdampak pada investor, regulator, hingga saham perusahaan.

Isu ramah lingkungan memang sangat seksi di dunia otomotif. Jadi, jangan heran jika banyak pabrikan otomotif yang berlomba-lomba jadi paling “hijau”. Termasuk juga Ferrari. Tiba-tiba mereka bikin pembangkit listrik tenaga fotovoltaik di kota Fiorano dan Maranello. 

Menuju Green Energy, Ferrari Pasangkan Panel Surya Di Lahan Seluas 10.000 m2

Mobilku.com - Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 akhirnya telah resmi berakhir pada hari Minggu, 21 Mei 2023. Hingga saat seremonial penutupan, pameran tersebut melaporkan telah membukukan transaksi lebih dari target yang telah ditetapkan."Tahun ini telah melampaui target dari sisi pengunjungnya 30 ribu sudah terlampau 30,7 ribu. Dari transaksi juga sudah terlampaui dari Rp 285 Miliar lebih, belum lagi sampai akhir nanti pasti akan terus bertambah. Dari sisi partisipan juga bertambah pesertanya," ucap Ketua Umum Periklindo, Moeldoko.Selain dilihat dari transaksi, Kepala Staf Kepresidenan itu juga menganggap setidaknya ada beberapa poin yang membuktikan bahwa PEVS 2023 telah berjalan sukses. Moeldoko berharap ke depannya PEVS tidak hanya berada di Jakarta, namun juga hadir di kota-kota besar lain."Kita sudah diskusikan internal dengan Dyandra dan Periklindo, kemungkinannya ke mana nanti. Alternatifnya Surabaya, Bali, Makassar mungkin kita lagi rancang," jelasnya.Sebagai informasi, PEVS 2023 menampilkan beragam kendaraan roda empat yang inovatif dan ramah lingkungan di antaranya BMW, DFSK, Hyundai, KEVCBU, Mobil Anak Bangsa (MAB), MG, Prestige, dan Wuling.PEVS 2023 juga disupport oleh industri pendukung kendaraan listrik yang berperan penting, seperti ABC Lithium, Advance, Birubatt, Exicom, FAST, Gramedia, Honda Power Products Indonesia, Motoriz, Musashi, Powerindo, Tanva, Tianneng, Venom, Voltron, Von Dutch, Wallbox serta Wanhoo.Ajang ini juga mengundang berbagai komunitas, yaitu Kosmik, Naikmotor.com serta Electrico Riding Club. Gabungan tiga komunitas ini melakukan riding mengelilingi area outdoor dan main stage JIExpo Kemayoran dengan kurang lebih 30 peserta motor listrik.

Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 akhirnya telah resmi berakhir pada hari Minggu, 21 Mei 2023. Hingga saat seremonial penutupan, pameran tersebut melaporkan telah membukukan transaksi lebih dari target yang telah ditetapkan.

Transaksi di Periklindo Electric Vehicle Show 2023 Tembus Rp 285M

Mobilku.com - Buntut isu pemalsuan data uji oleh Daihatsu Motor Co. April lalu, pihak investigasi keselamatan Daihatsu mengungkapkan adanya masalah lain terkait prosedur keselamatan yang tidak tepat. Pihak investigator mengatakan bahwa ada permasalahan pada sertifikasi&nbsp;UN-R135 yang merupakan uji benturan pilar samping pada model Daihatsu Rocky dan Toyota Raize yang dijual di Jepang.&nbsp; Berdasarkan laporan, uji sisi penumpang memang sudah dilakukan dengan benar, namun untuk uji sisi pengemudi, data yang diberikan oleh Daihatsu bukan data yang sebenarnya. Dalam artian, ada dugaan manipulasi data saat itu. Media Jepang melaporkan bahwa hingga saat ini, Daihatsu telah me recall 22.329 unit Daihatsu Rocky dan 56.111 unit Toyota Raize, sehingga total menjadi 78.440 unit. Uniknya, Perodua Ativa tidak ada dalam dokumen tersebut, khususnya tipe hybrid. Seperti diketahui, Perodua Ativa Hybrid sebanyak 300 unit yang didatangkan dari Jepang untuk pasar Malaysia merupakan kembaran dari Daihatsu Rocky Hybrid. Sampai saat ini, masih belum bisa dipastikan apakah Ativa Hybrid mengalami permasalahan yang sama atau tidak.&nbsp; Subaru Rex juga tidak disebutkan dalam dokumen apapun, hal ini dikarenakan Subaru Rex juga hanya memiliki satu varian yaitu mesin NA 1.2 liter.&nbsp;Dengan adanya masalah ini, penjualan model hybrid Rocky dan Raize kabarnya akan dihentikan sementara, sambil menunggu langkah Daihatsu dan Toyota selanjutnya.

Buntut isu pemalsuan data uji oleh Daihatsu Motor Co. April lalu, pihak investigasi keselamatan Daihatsu mengungkapkan adanya masalah lain terkait prosedur keselamatan yang tidak tepat.

Akibat Pemalsuan Data, Penjualan Rocky-Raize Dihentikan Sementara

Mobilku.com - Hari Lebah Sedunia mungkin tidak menarik bagi sebagian besar pembuat mobil, tetapi Bentley punya peternakan madu dengan hasil yang baik seperti mobilnya. Bentley diketahui telah memulai peternakan madu sejak tahun 2019 di markasnya Crewe, Inggris. Dan belum lama ini, Bentley mengumumkan bahwa mereka akan memasangkan 17 kandang baru, dengan total 1 juta lebah madu yang hidup di peternakan mereka. Pembangunan peternakan madu ini bukanlah kegiatan iseng semata. Program ini bagian dari strategi keberlanjutan Beyond100 dan #GOTOZERO, yang awalnya dimulai dengan hanya 120.000 lebah madu pada tahun 2019.&nbsp; Pada akhir tahun 2022, koloni tersebut telah berkembang menjadi lebih dari 600.000, menghasilkan sekitar 1.000 toples madu. Sejak awal, lebah telah membuat 2.000 toples, dan Bentley berharap panen tahun 2023 akan melampaui panen tahun lalu. Lebah di fasilitas tersebut juga menyerbuki flora di sekitar markas Bentley di tempat, hal ini tentu akan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan beragam. Tidak hanya itu, Bentley juga telah menanam lebih dari 100 pohon, 5.000 umbi daffodil, dan flora dan fauna lainnya di lahan pabrik serta memasang sangkar burung dan rumah landak. Bukan hanya sukses dalam memanen madu, Bentley juga berhasil mencetak rekor penjualan mobil dengan berhasil menjual 15.174 di tahun 2022. Sebanyak 42 persen dari penjualan tersebut adalah Bentayga, dengan Continental GT dan GT Convertible menyumbang 30 persen.

 Hari Lebah Sedunia mungkin tidak menarik bagi sebagian besar pembuat mobil, tetapi Bentley punya peternakan madu dengan hasil yang baik seperti mobilnya.

Rayakan Hari Lebah Sedunia, Bentley Tambah Kapasitas Perternakan Hingga 1 Juta Lebah

Mobilku.com - BMW dan pabrik kapal Tyde, belum lama ini meluncurkan sebuah kapal mewah yang dinamakan The Icon. Kapal tersebut diklaim sebagai kapal pertama dari jenisnya yang menampilkan sistem propulsi bertenaga baterai. BMW bertugas dalam pengembangan teknologi dan mesin penggerak The Icon, sementara Tyde mewujudkan konsep tersebut menjadi kenyataan. Kapal ini membuat debuatnya di Cannes Film festival, dan langsung menjadi pusat perhatian karena desainnya yang unik.&nbsp;Salah satu fitur utamanya adalah teknologi hydrofoil yang biasanya ditemukan di kapal pesiar. Menurut pabrikan asal Jerman tersebut, inovasi ini secara signifikan mengurangi konsumsi energi hingga 80% dibandingkan dengan lambung kapal konvensional, sekaligus memberikan peningkatan kenyamanan dan kecepatan yang lebih tinggi. The Ikon dilengkapi dua unit motor listrik bertenaga 135 hp dan menggunakan enam unit paket baterai milik BMW i3, Dengan setup tersebut, kapal ini memiliki kecepatan tertinggi 30 knot atau 56 km/jam. Masuk ke bagian dalam, The Icon memiliki area lounge yang didekorasi dengan perabotan yang didesain secara artistik. Salah satunya adalah kursi yang dapat berputar 360 derajat untuk beradaptasi dengan berbagai situasi. Ada juga unit kontrol digital yang menggunakan BMW iDrive dengan perintah suara serta layar touchscreen 32 inci beresolusi 6k. Sebagai penambah kesan mewah The Icon juga dipasangkan perangkat lunak audio yang didesain khusus oleh pemenang Oscar, Hans Zimmer. Untuk perangkat kerasnya, The Icon dilengkapi audio Dolby Atmos, yang siap memberikan pengalaman yang lebih baik. BMW's The Icon menambah daftar hal-hal keren yang dibuat pembuat mobil di luar mobil. Jika Anda tertarik, BMW dan Tyde belum mengungkapkan harganya pada tulisan ini, tetapi tidak diragukan lagi, itu adalah sesuatu yang hanya mampu dibeli oleh satu persen.

BMW dan pabrik kapal Tyde, belum lama ini meluncurkan sebuah kapal mewah yang dinamakan The Icon. Kapal tersebut diklaim sebagai kapal pertama dari jenisnya yang menampilkan sistem propulsi bertenaga baterai.

BMW Luncurkan Kapal Boat Dengan Motor Listrik dari BMW i3

Mobilku.com - Toyota belum lama ini menyatakan bahwa tantangan terbesarnya dalam mengembangkan mobil listrik adalah daya tahan baterai.&nbsp;Meski demikian, mereka optimistis bisa melewati tantangan itu. CEO Toyota, Koji Sato mengatakan, Toyota menghadapi beberapa rintangan, di antaranya adalah daya tahan baterai.&nbsp; "Jika kita melewati titik ini, efisiensi energi akan sangat fantastis. Kita tentang itu, tetapi kita masih membutuhkan waktu," ujar Koji Sato. Koji Sato juga menanggapi upaya Porsche yang mencoba menghadirkan bahan bakar sintetis atau E-Fuel sebagai alternatif dari baterai listrik. Namun, perjalanan E-Fuel juga sama panjangnya, karena para peneliti perlu memastikan jika bahan bakar ini aman untuk digunakan. "Bahan bakar sintetis juga perlu waktu untuk berkembang. Energi yang diperlukan untuk menciptakan e-fuels masih terlalu tinggi, dan hanya kemajuan teknologi lebih lanjut yang akan membuatnya layak diproduksi massal," kata Sato. Seperti diketahui, Porsche telah memulai produksi bahan bakar sintetis di pabriknya, Chili. Mobil sport Marque percaya, bahwa es dapat diselamatkan, meskipun masa depan EV yang tak terhindarkan. Namun, bos merek Volkswagen Thomas Schafer baru-baru ini menyebut E-Fuel sebagai kebisingan yang tidak perlu, karena mesin pembakaran internalnya mewakili teknologi lama.&nbsp; Koji Sato sendiri mengakui, bahwa perusahaan yang sekarang dia jalankan sudah tertinggal dari beberapa saingan dalam hal penawaran EV dengan tidak menawarkan berbagai model nol-emisi.&nbsp;&nbsp;"Ini bukan hanya tentang angka, tetapi seberapa baik mereka, untuk pelanggan dan lingkungan," pungkasnya.

Toyota belum lama ini menyatakan bahwa tantangan terbesarnya dalam mengembangkan mobil listrik adalah daya tahan baterai. Meski demikian, mereka optimistis bisa melewati tantangan itu. CEO Toyota, Koji Sato mengatakan, Toyota menghadapi beberapa rintangan, di antaranya adalah daya tahan baterai. 