18 January 2023
dilihat 81x
Mobilku.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan belum lama ini mengatakan bahwa sebagian besar pabrikan kendaraan listrik global, seperti BYD Auto hingga Tesla Inc. telah memfinalisasi perjanjian dengan pemerintah untuk berinvestasi di Indonesia.
Hal itu disampaikan Luhut saat memberi pengarahan dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda secara virtual seperti dilihat dari Kanal YouTube Kemendagri, Selasa (17/1/2023). “BYD Auto yang nomor satu di dunia, nomor dua Tesla, Hyundai dan seterusnya ini semua sudah memfinalisasi perjanjian Indonesia dengan keputusan EV yang sudah kemarin di rapat kabinet dan kita bisa umumkan segera maka pemain besar dunia itu akan masuk ke Indonesia,” kata Luhut.
Minat investasi pabrikan global itu, kata Luhut, berangkat dari sejumlah kebijakan investasi dan insentif kendaraan listrik yang telah disiapkan pemerintah. Luhut juga mengatakan bahwa pemerintah bakal segera mengumumkan keputusan insentif fiskal dan nonfiskal kendaraan listrik itu untuk mendorong kesepakatan investasi dari pabrikan global yang menguasai mayoritas pasar mobil listrik dunia.
"Kalau berjalan semua sesuai rencana, maka baterai pertama lithium kita akan bisa produksi pada 2025 dan di 2027. Kita mungkin akan menjadi salah satu dari tiga besar dunia yang akan memproduksi lithium baterai, termasuk mobil EV," tegas Luhut.
Diskusi mengenai rencana investasi Tesla itu mencakup mengenai rencana untuk beberapa fasilitas di Indonesia yang melayani berbagai fungsi, termasuk produksi dan rantai pasok. Sumber yang tak ingin disebutkan namanya menyebut bahwa kesepakatan belum ditandatangani dan masih ada kemungkinan gagal.
Elon Musk dan perwakilan Tesla hingga saat ini belum menanggapi permintaan komentar atas kabar diatas. Bila kesepakatan ini terealisasi, pabrik di Indonesia akan menjadi pabrik Tesla ketiga di luar pasar asalnya, Amerika Serikat.
Selama rapat pemegang saham tahunan Tesla pada Agustus lalu, Elon Musk mengatakan bahwa dia mengharapkan perusahaan pada akhirnya akan membangun 10 hingga 12 pabrik secara global.
0 Komentar
Tambah Komentar