Tahun ini Kuba membuat keputusan-keputusan besar yang mungkin tidak akan terjadi ketika Pemimpin Besar Fidel Castro masih berkuasa. Ketika pemimpin karismatik itu harus mundur selangkah karena kesehatannya yang tidak memungkinkan, negara kepuluan di lepas pantai Florida itu dimpimpin sang adik Raul Castro.
Dibawah kendali Raul Castro, Kurba bergerak kea rah yang lebih baik dimata banyak orang. Dia melakukan banyak hal untuk membawa negaranya keluar dari isolasi internasional. Salah satu pencapaian penting adalah, bertemu Barack Obama dan memulihkan hubungan diplomatic kedua negara bertetangga yang sudah terputusa setengah abad.
Selain itu dia juga menginjinkan kembali impor mobil untuk pasar domestic yang sebelumnya dilarang hampir 55 tahun lalu. Kini orang-orang Kuba bisa membeli mobil baru, sayangnya tidak banyak orang yang punya cukup uang.
Pemerintah Kuba lebih memilih mendatangkan mobil dari China yang jauh daripada tetangganya Amerika Serikat. Sekitar 719 mobil merek BYD akan di beli dan digunakan untuk keperluan pariwisata. Keputusan ini bisa jadi karena kedua negara sama-sama komunis dan China bisa memberi penawaran yang lebih menarik.
Bagi BYD, impor ini merupakan langkah kecil dari ambisi besarnya untuk menjadi pemain otomotif dunia. Mereka cukup kokoh di pasar domestic dengan menjual 1.9 juta unit pertahun (hampir duakali lipat total penjualan semua merek di Indonesia). Namun pasar ekspornya kecil, yaitu 70.800 unit. Sepanjang tahun ini kinerjanya juga menurun 13 persen seperti ditulis AutoNews Europe.
Meskipun hanya ratusan unit, transaksi ini memberi solusi untuk Kuba juga BYD.