https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/00fab014-e23d-4da0-a52a-ef1f48a1ab62.jpg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/58009955-d718-4df7-ba41-4a8d72cdecf4.jpg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cd9f688f-bbb7-4742-b213-e19bc3bca89b.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0916f553-fcc9-4bed-b223-905ac33abe1b.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ef44d379-af6b-4d32-a0a6-f01c3bc4236f.jpg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/00fab014-e23d-4da0-a52a-ef1f48a1ab62.jpg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/58009955-d718-4df7-ba41-4a8d72cdecf4.jpg

Krisis Chip Hantam Pabrikan Jepang, Produksi di Bulan Oktober Akan Terkena Dampaknya

10 September 2021

dilihat 28x

Mobilku.com - Gangguan pada pemasok suku cadang dan komponen yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 telah memaksa banyak pabrikan otomotif harus memangkas produksi kendaran baru mereka.


Krisis skala global ini telah membuat perusahaan mobil Jepang terpaksa memangkas produksi mereka karena kesulitan menemukan semikonduktor serta komponen penting lainnya. Tidak hanya industri otomotif, pandemi dan krisis chip juga telah mengganggu kegiatan manufaktur di seluruh dunia termasuk produksi elektronik konsumen.


Akio Toyoda yang memimpin Asosiasi Produsen Mobil Jepang dan juga Presiden Toyota Motor mengatakan bahwa Toyota telah memangkas produksi global sebesar 40 persen di bulan September. 


Jika krisis masih berlanjut, maka tidak menutup kemungkinan produksi di bulan Oktober juga akan mengalami penurunan yang signifikan, yang berujung pada volume penjualan.


Selain Toyota, produsen mobil Jepang lainnya seperti Nissan Motor, Honda Motor, Suzuki Motor, dan Mazda Motor juga dikabarkan mengalami dampak yang sama dan harus mengurangi jumlah produksi.


Namun, beberapa pakar mengatakan bahwa badai ini mungkin akan selesai di awal tahun 2022. Begitu juga dengan pemerintah Taiwan sebagai salah satu negara penghasil chip terbesar, mereka sangat optimis jika krisis ini akan segera berlalu.

0 Komentar


Tambah Komentar