10 August 2022
dilihat 84x
Mobilku.com - Mobil semakin hari semakin canggih dan berbeda dari sebelumnya. Jika dahulu pengembangan mobil berpusat pada mesin dan ketangguhannya, kini hampir semua aspek dikembangkan, mulai dari lampu ambient, teknologi HUD, pusat infotaiment, hingga jok mobil.
Mungkin inilah sebabnya Mercedes-Benz bermitra dengan rekan kerja yang tidak terduga untuk mengembangkan sistem terbaru yang membuat MBUX lebih canggih dari sebelumnya.
Belum lama ini Mercedes-Benz mengabarkan bahwa mereka telah resmi bermitra dengan Unity Technologies untuk menghadirkan Operating System (OS) baru yang dapat mendukung permainan seperti Pokemon Go, Final Fantasy IX, hingga berbagai teknologi augmented reality.
Dijadwalkan untuk memulai debutnya pada kendaraan Mercedes model tahun 2024, Mercedes-Benz Operating System (MB.OS) nantinya diklaim akan menggantikan perangkat lunak Mercedes-Benz User Experience (MBUX) yang saat ini dipakai.
MB.OS ini nantinya akan memanfaatkan platform pengembangan serta arsitektur runtime milik Unity Technologies yang hingga saat ini sudah berhasil menopang 70% dari semua game seluler yang ada di pasaran saat ini.
“Dengan sistem operasi baru ini kami ingin mencapai tiga hal utama; membentuk antarmuka pengguna sesuai merek mewah, menciptakan komunikasi dua arah dengan pelanggan, dan mengintegrasikan gaya hidup digital pelanggan ke dalam domain kendaraan,” Kepala pengembangan perangkat lunak Mercedes-Benz, Magnus Östberg.
Teknologi ini juga akan memungkinkan pengguna Mercedes dapat menyesuaikan tampilan kokpit digital, hingga mengatur peta augmented reality 3D dan asisten virtual. Lebih hebatnya lagi, sistem ini juga akan menyediakan sebuah avatar yang bertindak sebagai pelayan yang siap mendengar permintaan pengguna.
Dengan bekerja sama dengan Unity, teknologi augmented reality akan menjadi bagian paling penting dari pengalaman berkendara yang ditawarkan oleh Mercedes-Benz. "Visualnya tidak seperti yang pernah Anda lihat sebelumnya di industri mobil, kami menyebutnya sebagai kemewahan digital," tambah Östberg.
0 Komentar
Tambah Komentar