17 February 2023
dilihat 80x
Mobilku.com - Dalam sela-sela kegiatannya di IIMS 2023, Presiden Joko Widodo memastikan kebijakan subsidi kendaraan listrik akan menyasar sepeda motor terlebih dulu.
Untuk mobil listrik, pemerintah masih meninjau ulang niatan tersebut. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan jika mobil listrik diberikan insentif saat ini, maka akan membuat antrian permintaan yang sangat panjang.
Singkatnya, presiden menyebutkan jika insentif dikucurkan saat ini, maka waktu inden produk akan semakin panjang. "Tadi yang mobil-mobil listrik saya tanya antrinya ada yang setahun indennya, itu belum diberi insentif. Nanti kita coba kalkulasi lagi," ujar Jokowi dalam ajang IIMS 2023, Kamis (16/2/2023).
Lebih lanjut, saat ditanya pembaruan mengenai realisasi subsidi kendaraan listrik. Jokowi menyampaikan hingga saat ini masih dalam proses hitung-hitungan oleh Kementerian Keuangan.
"Insentif masih dihitung terus oleh Kementerian Keuangan. Berapa untuk mobilnya dan berapa untuk motor berapa. Tetapi tentu saja yang didahulukan akan yang motor dulu," tambahnya.
Adapun, pemerintah saat ini tengah berupaya untuk membuat ekosistem dari hulu hingga ke hilir. Dalam hal ini, Jokowi menyebut pembangunan rantai industri kendaraan listrik masih diupayakan mulai dari baterai kendaraan listrik.
"Akan kita terus dorong ekosistem besar dari hulu sampai hilir untuk mobil listrik, lalu kita sambungkan dengan pembangunan industri-industri yang berkaitan dengan EV baterai. Ini yang akan kita lakukan terus," jelasnya.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa Indonesia perlu rekanan untuk menjadi raksasa baterai kendaraan listrik.
Dalam hal ini, menurut Luhut, Australia menjadi kandidat terbaik untuk menjadi partner Indonesia. Pasalnya, Australia merupakan negara dengan sumber litium luar biasa. Bahkan, Luhut menyebut "negara kangguru" itu memiliki setengah cadangan litium yang ada di dunia.
"Kami sadar bahwa cita-cita menjadi "raksasa" baterai kendaraan listrik dunia bukan hal yang mudah. Maka dari itu rasanya perlu memiliki mitra kerjasama yang saling percaya dan mendukung, memberi masukan dalam mewujudkan regulasi yang lebih baik," tulis Luhut
0 Komentar
Tambah Komentar