https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/69e65050-13e6-4964-b0ea-0f3e2369019a.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/afdcc4af-41df-4a7d-9bad-28482bb4bcf5.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/cf1dfb79-7573-4c98-a85d-956d2ec55c56.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4711e798-61e6-4de6-b701-18f10629c9e5.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/214a32a3-8df0-41dc-b648-06791d835b8a.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/69e65050-13e6-4964-b0ea-0f3e2369019a.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/afdcc4af-41df-4a7d-9bad-28482bb4bcf5.jpeg

Jeep Kembali Tuntut Mahindra Akibat Desain Yang Terlalu Mirip

24 September 2022

dilihat 1.139x

Mobilku.com - Desain Jeep Wrangler memang dari dulu sudah sangat ikonik. Mobil ini diketahui mengambil inspirasi dari Jeep Willys legendaris yang dipakai pada era Perang Dunia II.


Karena sudah melegenda, banyak pabrikan yang juga ikut membuat mobil dengan desain serupa. Salah satu pabrikan yang paling membuat Jeep kesal adalah Mahindra asal India.


Setelah sebelumnya pernah berseteru juga terkait desain Mahindra Thar, kini FCA selaku induk perusahaan Jeep menggugat Mahindra ke pengadilan AS terkait Mahindra Roxor serta meminta mereka untuk berhenti menjual Roxor sampai elemen desain nya diubah. Namun pihak pengadilan AS memutuskan bahwa Roxor bukanlah peniru Wrangler, dan Mahindra juga memiliki hak atas desain Jeep Willys sejak tahun 1947.


Tidak puas dengan hasil pengadilan tersebut, belum lama ini Jeep kembali mengajukan banding yang ke-6 di pengadilan federal Detroit, juga menyatakan bahwa Roxor telah dengan sengaja membuat desain yang terus menerus serupa sehingga membuat konsumen kebingungan.


Dengan dimulainya babak baru ini tampaknya FCA/Stellantis dapat membuka kembali proses persidangan, di mana mereka akan menuntut agar pengadilan lebih melihat dengan jelas bahwa Mahindra sudah melanggar kode etik.


Menanggapi kasus tersebut juru bicara Mahindra menegaskan bahwa perusahaan tidak akan merasa khawatir, dan mengharapkan jika pihak pengadilan dapat konsisten dengan putusan sebelumnya.

0 Komentar


Tambah Komentar