24 December 2022
dilihat 99x
Mobilku.com - Hyundai Motor Group kabarnya berencana untuk mendirikan pabrik paket baterai mobil listrik di Indonesia pada semester kedua tahun 2024. Langkah ini diwujudkan melalui anak usaha baru yaitu Hyundai Energy Indonesia.
Dalam keterangan tertulisnya disebutkan bahwa langkah ini bertujuan untuk melengkapi infrastruktur dalam mendorong era elektrifikasi Indonesia, bahkan pabrik ini nantinya akan menjadi pusat kendaraan listrik di ASEAN, sekaligus mengamankan stabilitas pasokan baterai.
Hasil produksi terkait baterai nantinya akan dioptimalkan untuk model mobil listrik murni alias battery electric vehicle (BEV) yang diproduksi secara lokal. Lantas, apakah dengan berdirinya pabrik tersebut mampu mengatasi inden Hyundai Ioniq 5 yang sudah mengular hingga satu tahun lebih?
Merespon pertanyaan tersebut pihak Manajemen Hyundai Motor Group menyatakan bahwa hal itu bisa saja terjadi. Namun, belum diketahui secara pasti seberapa signifikan atau pengaruh produksi kemasan baterai terhadap volume produksi mobil listrik.
“Setelah tahun 2024 nanti, tepatnya saat pabrik battery pack telah rampung, diharapkan komponen baterai itu dapat berkontribusi pada peningkatan pasokan kendaraan listrik di Indonesia serta peningkatan daya saing harga,” kata pihak Hyundai.
"Selain itu diharapkan keberadaan pabrik ini dapat berkontribusi untuk lebih mempercepat pertumbuhan pasar kendaraan listrik dengan menyediakan berbagai model EV," lanjut pernyataan tersebut.
Selagi menunggu pabrik tersebut dibangun, pihak Hyundai Motor Group juga memastikan bahwa suplai Ioniq 5 akan meningkat secara signifikan mulai periode 2023 mendatang.
Tapi sayang untuk rincian berapa besaran produksinya, pabrikan asal Korea Selatan ini belum memberikan bocoran sama sekali. Hingga Oktober 2022, total produksi Ioniq 5 di Indonesia telah mencapai 1.458 unit.
Sebelumnya, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Makmur menyatakan, saat ini inden untuk Ioniq 5 masih lebih dari satu tahun di Indonesia. Kondisi ini dikarenakan lonjakan permintaan yang melebihi kemampuan pabrik dalam memproduksi produk terkait.
"Saat ini (inden Ioniq 5) lebih dari setahun, minimal 15 bulan. Kondisinya ya masih seperti itu," kata Makmur saat ditemui di sela-sela seremoni penyerahan Genesis G80 dan Ioniq 5 untuk KTT G20 di Jakarta, Rabu (25/10). /2022).
Lebih rinci, Makmur mengatakan bahwa penerimaan terhadap mobil listrik tersebut sangat luar biasa. Bahkan melebihi ekspektasi perseroan yaitu mencapai 4.500-an unit. Dari jumlah tersebut, data terbaru yang masuk ke pihak HMID, baru 1.000 unit saja yang diserahkan ke konsumen. Jadi, masih ada selisih sekitar 3.400 unit.
0 Komentar
Tambah Komentar