https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ba2c8fce-c8b5-434e-9036-16eb43f3d259.jpg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/123f03eb-78b2-4135-a66f-1f74164ed280.jpg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/f6203415-457a-4602-a7f8-f9ef7b0f59d8.jpg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/05eb198f-2084-4eb6-b959-f7a0c072a3fc.jpg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6038264a-e98a-4ef0-86ea-8eea23cc2a76.jpg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ba2c8fce-c8b5-434e-9036-16eb43f3d259.jpg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/123f03eb-78b2-4135-a66f-1f74164ed280.jpg

Formula One Tengah Kembangkan BBM Ramah Emisi Untuk Race Tahun 2026

28 July 2022

dilihat 30x

Mobilku.com - Formula 1 sebelumnya mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk menjadi motorsports netral karbon pada tahun 2030, di mana mereka akan mengandalkan bahan bakar rendah emisi sebagai langkah kunci dalam mencapai tujuan tersebut.


Untuk mempersiapkan gol besarnya tersebut, pihak Formula 1 bahkan diketahui telah bekerja sama dengan beberapa mitra mereka untuk mengembangkan bahan bakar rendah emisi yang akan diperkenalkan pada musim 2026.


Chief Technical Officer F1 Pat Symonds, adalah sosok yang dipilih untuk memimpin tim pengembangan bahan bakar berkelanjutan 100%, di mana salah satu mitra utama mereka adalah Aramco, perusahaan Arab Saudi dan terbesar di dunia.


Etanol terbarukan ini berbeda dengan BBM nabati lainnya, bahan bakar ini benar-benar dibuat 100 persen ramah lingkungan dengan mengandalkan tenaga listrik yang berasal dari turbin angin ataupun tenaga kinetik lainnya. Selain itu, BBM yang disebut e-Fuel ini juga memiliki komponen baru yang didapat dari tumbuhan.


Cara tersebut juga sudah lebih dulu dilakukan oleh Porsche, di mana mereka menggunakan pembangkit listrik tenaga angin untuk menghasilkan listrik untuk proses pemecahan air menjadi hidrogen dan oksigen melalui elektrolisis.


Hidrogen yang sudah di ekstrak kemudian digabungkan dengan karbon dioksida dari udara untuk menghasilkan metanol sintetis. Metanol ini kemudian digunakan untuk membuat versi sintetis dari bensin, solar, hingga avtur yang digunakan dalam penerbangan.


Bahan bakar yang diproduksi dengan cara ini memiliki potensi untuk menjaga pembakaran internal tetap hidup di dunia tanpa emisi karbon, karena emisi diimbangi saat bahan bakar diproduksi. 


Pemerintah Jerman bahkan menganggap bahwa e-Fuel ini bisa jadi pengecualian, dan dapat digunakan untuk mobil ICE.

0 Komentar


Tambah Komentar