https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/11b68442-30d6-48c1-8a35-e78e94cadf84.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8de1216b-3c73-40fc-8731-165e435bdd0d.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9168fc4e-c536-4bd3-9d1e-1bc343155db6.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b7261056-974b-48d3-9fb2-0a3e136969a4.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9c398f47-227d-4029-a56d-65088149dd35.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/11b68442-30d6-48c1-8a35-e78e94cadf84.jpeg
https://mobilku-dev2.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8de1216b-3c73-40fc-8731-165e435bdd0d.jpeg

Dari Perahu Listrik Hingga Baterai Wireless, BRIN Paparkan riset Elektrifikasi Di Indonesia

27 September 2022

dilihat 131x

Mobilku.com - Antusiasme terhadap tren mobil listrik atau EV saat ini sedang cukup tinggi. Minat masyarakat dianggap semakin tinggi lantaran mobil listrik dinilai lebih ekonomis dibandingkan mobil konvensional.


Selain itu, dari tingkat emisi karbon mobil listrik juga dihitung-hitung mampu mereduksi emisi hingga separuh dari yang dihasilkan mobil konvensional. Artinya, sekitar 1,2 kilogram karbon jika dikonversi menjadi per liter emisi listrik--meskipun sumber listriknya masih berasal dari batu bara.


Solusi Transportasi Air


Kendaraan listrik tidak hanya disekitar mobil dan motor saja. Beragam kendaraan lainnya dapat dikonversi menjadi moda elektrifikasi. Perahu, misalnya. Cuk Supriyadi Ali Nandar dari Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan bahwa moda transportasi air juga bisa menggunakan energi listrik.


Cuk mengatakan bahwa Indonesia adalah negara maritim, dan ada 1,4 juta kepala rumah tangga yang bekerja sebagai nelayan, yang 60 persen di antaranya masih sangat membutuhkan biaya BBM untuk melaut. Dengan melihat angka tersebut, riset sekaligus pengembangan perahu listrik tentu akan menjadi solusi yang cukup baik.


Dia memaparkan kalau riset motor listrik untuk kapal pernah dilakukan pada tahun 2016-2019, yaitu kapal kenavigasian kelas I Kemenhub RI dengan E-Bow Thruster 160 W dan kapal kontainer 100 Teus Kemenhub RI dengan E-Bow Thruster 250 W. Berdasarkan hasil riset itu, Cuk mengungkapkan, biaya instalasi murah serta pengerjaan yang mudah.


Keuntungan lainnya adalah ramah lingkungan karena tidak menggunakan oli pelumas, serta level kebisingan dan vibrasi kecil. Dan yang tak kalah penting, Cuk mengklaim, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 50 persen


Kendaraan untuk Disabilitas


Selain moda transportasi air, Periset dari Pusat Riset Mekatronika Cerdas, Yukhi Mustaqim Kusuma Sya’bana, memiliki gagasan yang lebih humanis. Dalam webinar yang sama dia membeberkan bahwa riset di Indonesia telah lama melakukan pengembangan sekaligus menciptakan kendaraan berbasis listrik, baik untuk transportasi massal, mobilisasi individu, hingga supporting vehicle untuk penyandang keterbatasan fisik.


Yukhi bahkan menekankan jika kendaraan listrik juga perlu untuk mempertimbangkan kemudahan akses secara sosial, ekonomi, dan lingkungan. Itu sebabnya dia mengembangkan sebuah sepeda motor listrik bagi penyandang disabilitas dalam berniaga. “Melalui kolaborasi bersama industri, hilirisasi riset ini bertujuan agar dapat digunakan oleh masyarakat luas,” kata Yukhi.


Baterai dengan Teknologi Wireless


Elektrifikasi bukan hanya produk kendaraannya saja, pengembangan baterai dan efisiensinya turut menjadi riset yang cukup penting untuk disiapkan dalam menghadapi era elektrifikasi. 


Periset dari Pusat Riset Teknologi Transportasi BRIN, Aam Muharam, menjelaskan bahwa teknologi wireless power yang dikembangkannya akan menjadi peluang dalam menyiapkan teknologi pengisian daya masa depan. 


Aam memperlihatkan cara kerja pengisian daya pada mobil listrik di mana terlihat ada lempeng pengisian berada di bawah/sasis mobil dan di sisi ground (lantai). Adanya jarak lempeng di ground dan mobil membuat ada listrik yang terbang di udara sekitarnya.


Saat pengisian daya, Aam menjelaskan, pengguna mobil listrik hanya tinggal mengikuti panduan atau prosedur yang diberikan. Dia meyakinkan kalau sistem sudah dibuat sedemikian rupa agar proses pengisian energi berlangsung dengan aman. Baik itu pada charging konvensional via kabel, maupun wireless charging. Bedanya, kemudahan yang ditawarkan teknologi wireless charging, pengisian akan berlangsung secara otomatis.


Aam mengajak pihak-pihak yang tertarik untuk melakukan kolaborasi riset bersamanya. Ajakan itu diperkuat oleh Budi Prawara, Kepala Organisasi Riset Elektronika dan Informatika BRIN, yang mengatakan kalau upaya percepatan program kendaraan listrik di Indonesia membutuhkan dukungan riset dan inovasi.


"Penguasaan teknologi menjadi kunci agar kandungan komponen dan produk lokal dapat berkontribusi pada teknologi kendaraan listrik,” katanya saat memberi sambutan webinar. Budi juga mengajak publik menyaksikan produk riset BRIN di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) yang akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center, 28-30 September 2022.

0 Komentar


Tambah Komentar