DAMKAR AS Mengaku Perlu 700 liter Air Untuk Padamkan Api Dari EV Yang Terbakar

Mobilku.com - Kebakaran pada EV adalah mimpi buruk bagi para pemadam yang bekerja. Pasalnya, EV yang terbakar sangatlah sulit untuk dipadamkan, bahkan membutuhkan air dalam jumlah banyak agar baterainya benar-benar mati. Bahkan ketika api pada EV sudah terlihat padam, masih ada potensi jika sisa baterainya menyala kembali dan mengeluarkan api. 

Cerita sulitnya memadamkan api pada EV datang dari damkar Amerika Serikat, di mana kala itu mereka harus memadamkan sebuah Tesla Model S yang hendak dihancurkan karena kecelakaan. Ketika mobil mulai dihancurkan, tumpukan baterai yang menumpuk menimbulkan api hingga terjadi kebakaran yang cukup hebat di area tersebut

Saat-saat pertama kebakaran EV mungkin tampak relatif tenang, dengan hanya asap yang keluar dari bawah kendaraan. Tetapi tiba-tiba, api dengan cepat menyebar ke seluruh mobil. Mengingat baterai EV dikemas dengan jumlah energi tersimpan yang luar biasa, kebakaran ini bisa mencapai panas hingga lebih dari 2000 Celcius.

Bahkan ketika api tampaknya sudah padam, energi panas masih menyebar di dalam sel baterai, sehingga menimbulkan risiko kendaraan kembali terbakar. Melihat kebakaran yang sulit untuk dipadamkan, para petugas pemadam kebakaran mencoba menggunakan alat pemadam busa yang diisi dengan zat seperti karbon dioksida yang dapat menarik oksigen, atau menggunakan selimut api yang dirancang untuk memadamkan api.

Namun karena api pada EV tidak dipicu oleh oksigen dari udara, cara tersebut tidak berhasil untuk memadamkan api. Sebaliknya, petugas pemadam kebakaran harus menggunakan ratusan liter air untuk mendinginkan suhu baterai, hingga akhirnya api padam dengan sendirinya.

Proses pemadaman api pada EV sangatlah kompleks, apalagi jika proses pemadamannya tidak didampingi oleh jumlah air yang mencukupi. Pihak pemadam bukannya tidak bisa memadamkan api, tetapi minim informasi mengenai proses penanggulangan bencana pada EV. Hal ini dikarenakan setiap pabrikan listrik akan mengambil kembali baterai yang mereka gunakan, dan mendaur ulang baterai tersebut.

Pihak pemadam memerlukan ratusan unit EV sebagai sarana pelatihan, tetapi sayangnya biaya untuk mengakomodasi latihan ini sangatlah mahal.