Carlos Ghosn Mengaku Senang Dan Lebih Percaya Pada Proses Hukum Prancis

Mobilku.com - Mantan bos Nissan Carlos Ghosn telah menjawab ratusan pertanyaan yang diajukan oleh investigator Prancis selama seminggu terakhir di Beirut. Selama proses penyelidikannya, dirinya merasa sangat senang dan puas karena memiliki kesempatan untuk menjelaskan situasi dan tuduhan terkait pelanggaran keuangan yang terjadi di Nissan.

Namun ketika Ghosn diinterogasi di luar wilayah Prancis, tidak jelas bagaimana dia bisa langsung dijatuhkan dakwaan tanpa adanya pendahuluan atau penyelidikan lebih lanjut. Melihat hal tersebut, pengacara Ghosn mengatakan bahwa mereka akan mencari hak untuk meminta saksi dan kesaksian ahli hanya pada pihak investigator Prancis.

Sebelumnya, bos Nissan yang menjadi buronan itu mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia tidak melakukan kesalahan dan berharap penyelidikan itu dibatalkan. Sayangnya, selama proses investigasi di Beirut, Ghosn tidak menjelaskan apapun terkait permasalahan yang ia alami.

Untuk melakukan proses penyelidikan ini, para penyelidik Prancis diketahui telah bekerja sama dengan otoritas hukum Lebanon untuk memeriksa Ghosn. Ini bisa dibilang hal yang sangat unik bagi proses hukum Prancis, karena tidak biasanya mereka datang jauh-jauh hanya untuk menginvestigasi seseorang.

Ghosn sejauh ini belum didakwa apa pun di Prancis, tetapi tidak menutup kemungkinan jika ia akan dijerat dengan tuduhan penipuan, korupsi, pencucian uang, penyalahgunaan aset perusahaan, atau pelanggaran kepercayaan.

Apakah Ghosn dapat didakwa atau tidak oleh otoritas Prancis? Carlos Abou Jaoude selaku pengacara Ghosn di Beirut mengatakan bahwa otoritas Lebanon dan Prancis harus menentukan terlebih dahulu seperti apa "status" Ghosn dalam masalah ini.

Jika kedua belah pihak tidak memberikan status yang jelas, maka Ghosn tidak bisa bisa dijerat dan masih bisa hidup dengan nyaman di Lebanon.

Ghosn sejauh ini tengah berusaha untuk membersihkan namanya dari berbagai tuduhan, terutama karena otoritas Jepang sangat ingin menangkapnya. Dia bahkan sempat mengatakan bahwa dia lebih percaya pada sistem hukum yang ada di Prancis daripada sistem yang ada di Jepang.

Carlos Ghosn ditangkap di Jepang pada November 2018 atas tuduhan pelanggaran keuangan dan ditahan di sel isolasi selama berbulan-bulan tanpa diizinkan berbicara dengan istrinya. Dia melarikan diri ke Lebanon setahun kemudian dengan menggunakan pesawat sewaan asal Turki.