13 October 2022
dilihat 92x
Mobilku.com - TIdak lama setelah mengambil sumpah jabatannya, Presiden Biden langsung mengumumkan bahwa dia ingin semua kendaraan pemerintah diganti menggunakan EV. Dan sejak itu, berbagai departemen pemerintahan AS mulai mengadopsi EV sebagai kendaraan dinas mereka.
Untuk mendukung upaya pemerintah dalam transisi menuju EV, NASA belum lama ini memposting sebuah artikel yang cukup fenomenal, di mana mereka sedang mengerjakan sebuah teknologi fast charging yang super cepat.
Dalam tulisan blog tersebut, NASA mengklaim bahwa mereka memiliki saluran pengisian daya yang sembilan kali lebih cepat dibandingkan saluran manapun. Charging ini bahkan mengisi baterai hingga penuh hanya dengan waktu sekita 5 menit.
Tujuan NASA membangun Ultra Fast Charging ini sebenarnya bukanlah untuk kendaraan EV konsumen, melainkan untuk semua proyek NASA yang akan datang. Pada Intinya, energi nuklir yang selama ini digunakan harus bisa dikonversikan menjadi tenaga termal yang lebih efisien untuk mengisi daya listrik.
Jika sistem manajemen termal nuklir bisa dikembangkan lebih baik lagi, tidak menutup kemungkinan jika seluruh layanan charging mobil listrik bisa melayani lebih cepat dan lebih murah.
Menurut NASA, mengurangi waktu pengisian untuk kendaraan listrik menjadi lima menit akan membutuhkan sistem pengisian dengan daya arus sekitar 1.400 ampere. Pengisi daya paling canggih saat ini hanya menghasilkan arus hingga 520 ampere, dan sebagian besar pengisi daya yang ditemukan di jalan hanya menghasilkan tidak lebih dari 150 ampere.
Meningkatkannya hingga 1.400 ampere tentu akan menghasilkan panas yang luar biasa, tetapi masalahnya dapat diatasi dengan menggunakan teknologi yang dirancang NASA.
Teknologi tersebut pertama kali dikembangkan oleh Issam Mudawar, Betty Ruth dari Universitas Purdue, dan Milton B. Hollander, di mana mereka mengembangkan teknologi Flow Boiling and Condensation Experiment (FBCE), yang telah sukses mencapai Stasiun Luar Angkasa Internasional pada Agustus 2021.
Dengan menggunakan teknologi tersebut, Mudawar dan timnya berhasil mengurangi energi panas di pesawat ruang angkasa dan juga meningkatkan arus listrik didalam kabin pesawat hingga 4,6 kali lebih besar dari pengisi daya tercepat yang ada di pasaran saat ini.
Mereka bahkan berhasil menembus hingga 2.400 ampere. Dengan tenaga sebesar itu, kita mungkin saja dapat mengisi EV lebih cepat daripada mobil ICE dapat mengisi ulang bensin.
Sayangnya ada dua masalah dengan teknologi ini. NASA tidak menyebutkan berapa harganya, yang berarti mungkin akan sangat mahal. Teknologinya juga sedang dalam pengembangan, sehingga akan memakan waktu bertahun-tahun sebelum diluncurkan ke pasaran.
Masalah kedua adalah degradasi baterai. Seperti yang kita ketahui, baterai EV lebih cepat terdegradasi saat dikenakan pengisian cepat. Pengisi daya rumah adalah solusi jangka panjang terbaik untuk membuat baterai EV kalian bertahan lama.
Meskipun NASA sukses mengembangkan teknologi pengisian daya, tempat penampungan atau baterai yang lebih canggih juga harus dikembangkan.
0 Komentar
Tambah Komentar