06 September 2022
dilihat 111x
Mobilku.com - Pemerintah akhirnya telah resmi menaikkan harga BBM Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter. Lantas, bisakah harga Pertalite kembali turun ke harga semula?
Menurut perwakilan Kementerian Keuangan, harga Pertalite bisa saja kembali dijual di bawah Rp 10.000 asalkan harga minyak mentah juga turun, paling tidak US$ 40-an/barrel.
"Kemarin harga Pertalite Rp 7.650 per liter, itu sebenarnya setara ICP US$ 41 hingga US$ 42/barrel," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu di Gedung DPR, Senin (5/9/2022).
Meski begitu, Febrio juga menerangkan harga Pertalite saat ini Rp 10.000 per liter masih dibawah nilai keekonomian nya. Artinya, selisihnya pun masih disubsidi oleh pemerintah.
"Harga yang sekarang, meskipun sudah dinaikkan menjadi Rp 10.000 pun itu masih di bawah harga keekonomian. Kalau tadinya kan kita Rp 7.650 dibandingkan (harga keekonomian) katakanlah Rp 14.000 sekarang kita Rp 10.000 dibandingkan Rp 14.000. Artinya tiap liter Pertalite itu tetap disubsidi, dikompensasi oleh pemerintah," tambah Febrio.
Sebagai informasi, harga keekonomian Pertalite seharusnya berada di Rp 14.450 per liter, harga tersebut sama dengan harga ICP yang berada di atas US$ 100 per barel dengan kurs Rp 14.450/$.
Febrio juga menerangkan lagi soal harga Solar yang kini dijual Rp 6.800 per liter. Padahal harga keekonomiannya itu sekitar Rp 13.950/liter. "Solar gapnya masih jauh dari harga Rp 14.000-an ke Rp 6.800 per liter, di sini kita ingin melihatnya, kita ingin ekonomi tumbuh dan pemulihan terus jalan," pungkasnya.
Meski begitu, Ia meyakini pihaknya akan menjaga tetap di bawah 7%. Febrio pun memproyeksi inflasi Indonesia tahun ini berkisar hingga Rp 6,8%. "Kita sudah hitung naiknya 1,9% dari BBM ke inflasi. Kisarannya 6,6%-6,8% (tahun ini)," tutup Febrio.
0 Komentar
Tambah Komentar